Leukemia
Leukemia; dalam bahasa
Yunani leukos λευκός,
"putih"; aima αίμα,
"darah"), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan
penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah
medis: neoplasma) pada darah atau sumsum
tulang yang ditandai
oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel
pembentuk darah di sumsum
tulang dan jaringan limfoid, umumnya
terjadi pada leukosit (sel
darah putih) [1]. Sel-sel normal di
dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal
ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah
tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah
normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia
berarti darah
putih, karena pada
penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah
putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini
dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Pada tahun
2000, terdapat sekitar 256,000 anak dan dewasa di seluruh dunia menderita
penyakit sejenis leukemia, dan 209,000 orang diantaranya meninggal karena
penyakit tersebut, [2] Hampir 90%
dari semua penderita yang terdiagnosa adalah dewasa. [3]
Daftar
isi
|
Leukemia dapat
diklasifikasikan atas dasar:
Leukemia akut
ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan
memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam
hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan
penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih
lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.
Kemudian,
penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah
tepi.
- Ketika leukemia memengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik.
- Ketika leukemia memengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, maka disebut leukemia mielositik.
- Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal
- Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal
- Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal
Dengan
mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:
- Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
- Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
- Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
- Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
Tipe yang
sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi
pada anak-anak.
Leukemia akut
dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari
perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme
kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya
perubahan pada kode genetik yang
seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.
Sel-sel leukemia
menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses
pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lambat dan bertahan hidup
lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.
Penyebab
leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang
dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
Radiasi dapat
meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara
radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung:
- Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
- Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
- Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang
- Racun lingkungan seperti benzena
- Bahan kimia industri seperti insektisida
- Obat untuk kemoterapi
- Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbita mata
- Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40 tahun
- Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK.
Manifestasi
leukemia akut merupakan akibat dari komplikasi yang terjadi pada neoplasma
hematopoetik secara umum. Namun setiap leukemia akut memiliki ciri khasnya
masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda utama yaitu:
- Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis
- Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia
- Pengeluaran faktor faali yang mengakibatkan komplikasi yang signifikan
- Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang
- Pewarnaan sitokimia
- Immunofenotipe
- Sitogenetika
- Diagnostis molekuler
- (Indonesia) Leukemia - Leukemia.
- (Indonesia) CancerHelps.co.id — Portal Informasi/Pengobatan Kanker dan Tumor Indonesia.
- (Inggris) TyphoniumPlus.co.id — Suplemen Natural Pengobatan Kanker/Tumor.
- (Inggris) Leukemia-Kanker Darah dan Terapi Penyembuhannya
- (Inggris) The Causes of Leukemia and Potential Risk Factors
- (Inggris) Federation of American Scientists
- (Inggris) Leukemia and Lymphoma Society
- (Inggris) Association of Cancer Online Resources (ACOR) Leukemia Links
- (Inggris) Leukemia Research Foundation
1.
^ Simon,
Sumanto, dr. Sp.PK (2003). Neoplasma Sistem Hematopoietik: Leukemia.
Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta.
2.
^ Mathers, Colin
D, Cynthia Boschi-Pinto, Alan D Lopez and Christopher JL Murray (2001). "Cancer incidence, mortality
and survival by site for 14 regions of the world.". Global
Programme on Evidence for Health Policy Discussion Paper No. 13 (World
Health Organization). http://www.who.int/entity/healthinfo/paper13.pdf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar